Apa itu Gangguan Mental BPD ?
Apa itu Gangguan Mental BPD ? Borderline Personality Disorder atau gangguan mental BPD adalah gangguan kepribadian tipikal love-hate dan personality disorder yang luar biasa. Ciri kepribadiannya yang unik dan interaksi interpersonalnya sering membuat orang-orang di sekitarnya merasa bingung harus berbuat apa dalam menghadapinya.
Kesulitan dalam adaptasi interaksi
interpersonal, dan situasi berinteraksi dengan orang-orang biasanya merupakan
masalah khusus yang akan ditangani oleh gangguan kepribadian jenis ini dalam perawatannya.
Perilaku ingin bunuh diri, melukai diri sendiri, menyalahgunakan diri sendiri
dan memanipulasi emosi orang lain pada pasien gangguan mental BPD menyebabkan masalah serius termasuk juga bagi
keluarga dan masyarakat, dan juga merupakan jenis kasus yang membuat banyak
terapis merasa kesulitan.
Cara mengobati gangguan mental BPD juga menjadi salah satu
fokus kontroversi dalam diagnosis dan klasifikasi penyakit kejiwaan dalam
beberapa dekade terakhir. Termasuk penerapan metode psikoterapi pun masih
menjadi topik hangat di kalangan akademis.
Menurut DSM-IV Manual of Diagnostic Guidelines for Mental Disorders diuraikan bahwa gangguan mental BPD adalah : Pola manifestasi yang luas dalam berbagai konteks lingkungan yang dimulai sebelum masa dewasa awal, sangat tidak stabil dalam hubungan, citra diri, kinerja emosional, dan sangat impulsif, sering bermanifestasi dalam lima (atau lebih) berikut ini:
1.
Upaya
panik untuk menghindari pengabaian yang nyata atau yang dibayangkan.
2.
Pola
interpersonal yang tidak stabil dan tegang ditandai dengan pergeseran antara
idealisme yang berlebihan dan negasi nilainya.
3.
Identitas
diri bermasalah, ketidakstabilan yang persisten dan nyata dalam citra diri atau
persepsi diri.
4.
Perilaku
impulsif yang dapat menyebabkan melukai diri sendiri setidaknya dalam dua cara,
seperti menghabiskan uang, seks, penyalahgunaan zat, dan makan berlebihan.
5.
Perilaku,
gerakan, ancaman, atau menyakiti diri sendiri yang berulang.
6.
Ketidakstabilan
emosi karena suasana hati yang terlalu reaktif, seperti distimia yang intens
dan paroksismal, lekas marah, atau cemas, biasanya hanya berlangsung beberapa
jam dan jarang lebih dari beberapa hari.
7.
Merasa
kosong untuk waktu yang lama.
8.
Kemarahan
yang tidak pantas dan intens, atau kesulitan mengendalikan amarah, seperti
sering mengamuk, marah terus-menerus, dan pertengkaran yang berulang.
9. Pikiran delusi atau gejala disosiatif
parah yang sementara terkait dengan stresor.
Pasien dengan gangguan mental BPD perlu dibedakan dengan neurosis, gangguan jiwa berat
dan gangguan kepribadian lainnya. Perlu disebutkan bahwa neurosis dapat juga
dialami penderita gangguan mental BPD. Pasien dengan gangguan mental BPD dapat
pula disertai dengan depresi berat, yang merupakan gangguan kepribadian paling
tidak unik, dan dapat dikombinasikan dengan gangguan kepribadian lainnya.
Gejalanya rumit, dan identifikasinya pun lebih sulit.
Diagnosis gangguan mental BPD sering dibantu oleh penanda biologis, studi
neurofisiologis, dan tes psikologis. Penanda biologis mencerminkan kelainan
biokimia yang disebabkan oleh kelainan sistem yang ditentukan secara genetik.
Beberapa penelitian telah menemukan penurunan aktivitas oksidasi monoamina
trombosit pada pasien dengan gangguan kepribadian BPD dengan gejala afektif. Pasien
dengan gangguan kepribadian ini juga memiliki gerakan mata cepat pendek yang
abnormal (REM) saat tidur.
Penyebab gangguan mental
BPD bisa
ditinjau dari perspektif teori pembelajaran sosial. Dalam teori itu diyakini
jika gangguan mental BPD adalah karena tidak memiliki tujuan yang jelas dan
konsisten, tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, tidak dapat
mengendalikan impuls, memiliki rasa pencapaian yang lengkap, dan tidak dapat
mengembangkan strategi yang efektif untuk penyesuaian stres.
Berbagai manifestasi pemikiran yang dialami penderita
gangguan mental BPD diantaranya :
1.
Pengabaian
atau kehilangan : "Saya akan selalu sendiri, tidak ada yang akan menunggu
saya".
2.
Tidak
dapat dicintai : "Jika orang benar-benar mengenal saya, tidak ada yang
akan mencintai saya dan menginginkan saya."
3.
Ketergantungan
: "Saya tidak bisa sendirian, saya butuh seseorang untuk diandalkan."
4.
Penaklukan
atau kurangnya individuasi : "Saya harus menekan keinginan saya dan
memenuhi tuntutan orang lain, jika tidak mereka akan meninggalkan saya atau
menyerang saya".
5.
Ketidakpercayaan
: "Orang-orang akan menyerang saya, menyakiti saya, merampas saya, saya
harus melindungi diri saya sendiri".
6.
Disiplin
diri yang tidak tepat : "Saya tidak dapat memiliki kemampuan untuk
mengendalikan diri, saya juga tidak dapat melatih diri dengan baik."
7.
Takut
kehilangan kendali emosi : "Saya harus mengendalikan emosi saya atau
sesuatu yang buruk akan terjadi".
8.
Rasa
bersalah atau hukuman : "Saya orang jahat dan saya harus dihukum".
9.
Deprivasi
emosional : "Tidak ada yang bisa memenuhi kebutuhan saya atau cukup kuat
untuk merawat saya."
Posting Komentar untuk "Apa itu Gangguan Mental BPD ?"
Pengen pasang backlink disini? Yuk buka tab Guest Post!